Selasa, 01 Desember 2015

KEAGUNGAN RASULULLOH MAKALAH PERTAMA



     Dalam mengkafirkan mayoritas kaum muslimin yang berbeda pandangan,para Ustad karbitan Wahhabi dengan bertaqlit kepada Ulama setan al-Utsaimin,tidak cukup menuduh syirik dan kufur semua amaliyah Muslimin shalawat dan dzikir sejak masa ulama salaf yang saleh. Al-Utsaimin dan para pengikutnya masih perlu mempersoalkan kasidah burdah yang disusun oleh al-Imam Syarafuddin Abu Sa'id Muhammad bin Sa'id bin Hamdan al-Bushiri. Bahkan para wahhabi lovers mengecam pondok pesantren sidogiri Pasuruan yang rutin membaca burdah setiap malam,sebagai agen kekufuran dan kesyirikan. Oleh karena itu bagian berikut ini akan mengupas beberapa bait Burdah yang tidak dimengferti oleh para Ustad karbitan dan para wahhabi Lovers.
   Ada beberapa bait dalam kasidah burdah dinilai syirik dan kufur oleh Ustad Karbitan Wahhabi, diantaranya:

AL-SYAFA'AT AL-'UZHMA

  ياأكرم الخلق ما لي من ألوذبه # سواك عند حلول الحادث العمم

 ولن يضيق رسول الله جاهك بي # إذا الكريم تجلى باسم منتقم 

إن لم تكن في معادي آخذا بيدي # فضلا وإلافقل يا زلة القدم 

 "Wahai makhluk termulia, aku tidak memiliki perlindungan kecuali engkau saay datangnya bahaya yang merata.
Derajatmu tidak akan sempit bagiku wahai Rasululloh,pada saat Allah menampakkan kemurkaan-Nya.Bila di hari kiamat Muhammad saw tidak sudi memegang tanganku, maka katakanlah olehmu padaku, "Wahai orang yang terpeleset kakinya"

   Para ustad karbitan wahhabi dengan bertaqlit kepada al-Utsaimin menganggap tiga bait burdah ini sebagai bentuk kesyirikan dan kekufuran. Tetapui mereka anggapan mereka yang demikian itu,seyelah melakukan tahrif (distorsi) terhadap makana bait terdsebut yang sebenarnya. Dalam hal ini al-Utsaimin mengatakan:
"kalimat tersebut sangat kufur ,melampaui batas dalam memuji Rasululloh. Sang penyair justru berlindung kepada Rasululloh di akhirat,bukan kepada Allah.Penyair merasa binasa bila tidak mendapat pertolongan Muhammad,sementara lupa kepada Allah yang di tangan-Nya segala bahaya,manfaat,pemberian, penolakan. Dialah yang menyelamatkan kekasih-Nya dan orang-orang yang taat."

     Pernyataan al-Utsaimin ini tidak ilmiyah dan menunjukkan betapa bodohnya dia. dan tidak menempatkan bait-bait al-Bushiri pada proporsi yang sebenarnya. Bait-bait al-Bushiri di atas sebenarnya ingin mengungkapkan keagungan Rasululloh saw pada saat beliau menerima al-maqam al-mahmud yang dijanjikan oleh Allah, Syaikh khalid bin Abdullah al-Azhari memberikan penjelasan tentang makna kedua bait di atas:

يا أكرم كل مخلوق مالي غيرك ألتجئ إليه يوم القيامة من هوله العميم, والخلق متطلعون إلى جاهك الر فيع ، وجنا بك المنيع ، ولن يضيق بي جاهك يارسول الله إذا اشتد الأمر وعيل الصبر وانتقم الله تعلى ممن عصاه 

 (الشيخ خالد بن عبد الله الأزهري، شرح البر دة،ص/٨٠).

   "wahai makluk yang mulia, aku tidak memiliki perlindunga kecuali engkau pada hari kiamat dari bahaya yang merata. Semua makhluk memandang derajatmu yang luhur dan kedudukanmu yang tinggi, dan tentu derajatmu wahai Rasululloh tidak akan sempit bagiku apabila pewrsoalan menjadi gawat ,kesabaran telah hilang dan Allah benar-benar telah murka kepada orang yang durhaka kepada-Nya"

   dalam bait-bait diatas ,al-Bushiri membicarakan tentang sikap al-maqom al-mahmud yang di ambil oleh Rasululloh saw pada saat matahari mendekat di atas kepala seluruh makhluk,ketika ketakutan,kebosanan ,dan kepanikan yang luar biasa melanda seluruh manusia dalam masa penantian keputusan yang begitu lama,sampai-sampai orang-orang kafir berharap segera diberikan keputusan walaupun harus masuk ke neraka. Pada saat itulah mereka berinisiatif untuk meminta pertolongan kepada para nabi. Mula-mula mereka datang kepada nabi Adam,tetapi nabi Adam tidak sanggup memberikan pertolongan . Lalu mendatangi nabi Nuh ,ibrahim,musa,dan nabi Isa, namun mereka tidak sanggup memberikan pertolongan . pada saat itu para nabi hanya memikirka nasibnya sendiri. Kemudian mereka semua meminta pertolongan kepada nabi Muhammad saw,dan beliau menjawab: "Aku yang sanggup melakukannya".
   
   Al-bushiri dalam bait-bait di atas menyebut rasululloh saw, dengan keistimewaaan agung ini yang di tunjuk oleh hadist-hadist shahih. Dalam hadist disebutkan:

فيلهمني الله محامد لاأقدر عليها الان فأحمده بتلك المحا مد، ثميقا: يا محمد ارفع رأسك ،وسل تعطه واشفع تشفع.  (رواه البخاري .٦٩٥٦. و مسلم .٢٨٦

"Lalu Allah memberikan inspirasi kepadaku dengan puji-pujian kepada-Nya  yang tidak mampu aku ucapkan sekarang. Lalu aku memuji kepada Allah dengan pujian-pujian itu. Kemudian dikatakan kepadaku: "Wahai Muhammad, angkatlah kepalamu,mintalah engkau pasti akan diberi, tolonglah mereka ,pertolonganmu pasti dikabulkan"

   Disini pasti para wahhabi lovers bertanya,mengapa umat manusia pada saat itu berlindung kepada para nabi,kemudian nabi-nabi itu tidak ada yang sanggup menolong mereka,sehingga kemudian mereka meminta pertolongan kepada Rasululloh??? Mengapa mereka tidak meminta pertolongan secara langsung kepada Allah saja???.
dalam hadist-hadist tersebut sebenarnya telah dijelaskan bahwa pada saat itu, manusia dan para nabi tidak ada yang berani memohon perlindungan kepada Allah secara langsung ,karena pada saat itu Allah menampakkan kemurkaan-Nya yang begitu hebat yang belum pernah ditampakkan sebelum dan sesudahnya. Dalam hadist-hadist shahih disebutkan bahwa para nabi ketika dimintai pertolongan, mereka memberikan jawaban:

ان ربيقد غضب اليوم غضبا لم يغضب قبله مثله ولن يغضب بعده مثله.

رواه البخاري (٤٣٤٣)

"Sesungguhnya Tuhanku telah murka pada hari ini dengan kemurkaan yang belum pernah terjadi sebelumnya dan tidak akan pernah terjadi sesudahnya" (Sahih Bukhari *4343*)

   Kemurkaan Allah pada hari kiamat yang membikin gentar dan takut seluruh makhluk termasuk para nabi tersebut oleh al-Bushiri di ekspresikan dalam keindahan bait al-Burdah berikut ini:" 
    إذا الكريم تجلى باسم منتقم

   Dan inilah yang disebut al-syafa'at al-'Uzhma (pertolongan agung) yang dimiliki oleh Rasululloh saw. Sementara nabi-nabi yang lain tidak memilikinya. Dengan al-Syafa'at yang agung ini, seluruh umat manusia, baik yang beriman dan yang kafir,kelak akan memuji jasa Rasululloh karena telah mengeluarkan mereka dari ketakutan dan kesusahan yang besar pada saat itu. Dan ini yang disebut oleh umat manusia sebagai al-maqam al-mahmud. Dalam al-Qur'an ditegaskan :

ومن اليل فتهجد به نافلة لك عسى أنيبعثك ربك مقا مامحمودا

"Dan pada sebagian malam hari bersembahyang tahajjudlah kamu sebagai msuatu ibadah tambahan bagimu; Mudah-mudaha tuhanmu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji" (QS.Al-Isra' :79)

     Sebenarnya hal ini sudah disepakati oleh kaum muslimin,termasuk kelompok AHHLUL FITNAH WAL-JAMAAH (WAHHABI). Al-utsaimin sendiri menyebutkan hal ini dalam kitabnya (syarh al-'Aqidah al-Wasithiyyah, hal.525-528) dengan mengutip hadist-hadist bukhari muslim. Akan tetapi persoalannya menjadi lain ketika al-Utsaimin melihat hal ini yang di ekspresikan dalam keindahan sebuah sya'ir oleh al-Bushiri yang sufi dan sunni di dalam burdahnya. Karena terbawa kebenciannya terhadap ajaran Tasawwuf dan paradigma yang sempit dalam soal tawassul dan bid'ah.
maka dari itu, al-Utsaimin berupaya sekuat tenaga mencari celah agar dapat mengkafirkan sang penulis burdah dan orang-orang yang mencintai tasawwuf. walaupun dengan memelintir makna sebenarnya dari bait burdah itu sendiri.